PENDEKATAN KONFLIK DALAM SOSIOLOGI KELUARGA

Pendekatan Konflik
            Pendekatan konflik paling banyak diterapkan dalam kajian wanita dengan perspektif feminis. Engels menulis bahwa keluarga dalam ekonomi kapitalis adalah sumber dari penindasan terhadap wanita, tetapi baru pada tahun-tahun sekitar 1960-1970 dalam analisis terhadap keluarga, pendekatan konflik itu diterapkan. Konflik dalam keluarga umumnya dianggap sebagai ancaman bagi stabilitas keluarga. Penekanan pada manajemen konflik dan alokasi kekuasaan dan sumber daya dalam keluarga. Kajian-kajian yang menerapkan pendekatan ini dapat meletakkan fokus pada topik-topik seperti kekerasan dalam keluarga, cara-cara keluarga memecahkan masalah dan pemutusan hubungan perkawinan.

Asumsi-asumsi yang Mendasari Pendekatan
            Setiap anggota keluarga menyandang/menduduki kedudukan dan status yang berbeda,yang merupakan akibat/konsekuensi dari jenis kelamin atau jender dan umur yang berbeda, maka keluarga itu mewujudkan suatu sistem yang hirarkis. Akses para anggota terhadap kekuasaan dan sumber daya berbeda. Ketidaksamaan atau simetris yang melekat pada sistem keluarga inilah yang merupakan dasar dari teori konflik, dan muncul pada anggota keluarga mengadakan tawar-menawar dan bersaing untuk meraih kedudukan dan hal-hal yang dinilai tinggi. Konflik dalam keluarga dapat membawa akibat positif dan akibat negatif dan bila konflik ditekan, maka hal ini dapat menimbulkan akibat buruk pada anggota keluarga, bila konflik tidak muncul maka tidak berarti kebahagiaan terjamin.

Beberapa Ciri dan Konsep-konsep Yang Digunakan
            Konflik terjadi dalam keluarga dikarenakan upaya untuk merebutkan sumber-sumber daya yang langka, yaitu hal-hal yang diberi nilai, seperti uang, perhatian, kekuasaan, dan kewenangan untuk memainkan peranan tertentu. Interaksi yang bersifat konflik berkisar dari interaksi yang bersifat verbal sampai pada yang bersifat fisik.

Ilustrasi

Sosiolog yang bernama Jetse Sprey memandang keluarga sebagai suatu arena dimana kepentingan-kepentingan yang bertentangan dan kepribadian yang saling berlawanan bertemu. Dalam masyarakat Amerika keluarga mempunyai konsep yaitu “Partisipasi Sukarela dalam Keluarga”, di Amerika terdapat mitos bahwa pemilihan jodoh terjadi secara bebas tanpa adanya tekanan-tekanan tertentu. Tapi ada pula masyarakat yang perkawinan karena paksaan dan tekana-tekanan dari berbagai pihak dan hal ini menimbulkan keluarga yang rawan akan adanya konflik. Masalah-masalah dalam perkawinan terjadi karena adanya perbedaan antara suami istri, karena perbedaan selalu ada, masalah-masalah timbul karena pasngan suami istri tidak mau hidup denga segala perbedaan yang ada, hal ini dapat dikenadalikan (managed). Perkawinan dapat berhasil secara memuaskan bagi dua pihak bila mengadakan negosiasi mengenai konflik yang timbul

Comments

Popular posts from this blog

Teori Struktural Fungsional A.R. Radcliffe-Brown

Review The Ron Clark Story Film

Teori-Teori Sosiologi Pembangunan